Musium kereta api
ambarawa terletak dikota ambarawa, Jawa Tengah. Musium ini merupakan stasiun
ambarawa yang telah ditutup tahun 1970, hingga akhirnya dijadikan musium pada
tahun 1976 oleh gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Rustam. Yang menjadi daya tarik
dari musium ini yaitu keberadaan lokomotif uap B2502 dan B2503 buatan
Maschinenfabriek Esslingen, yang sampai saat ini masih beroperasi sebagai
kereta wisata yang melayani rute Ambarawa-Tuntang PP.
Awalnya gw kesini
pengen nyobain naik kereta wisata yang ditarik oleh lokomotif uap B2502 atau
B2503 ini dengan rute Ambarawa-Tuntang. Namun ternyata kereta wisata ini
beroperasi ketika ada yang menyewa atau carter. Biasanya lokomotif ini menarik
2 gerbong kereta wisata yang berkapasitas 90 orang. Tarifnya pun lumayan mulai
dari 5 juta s/d 10 juta rupiah, tapi kalo misalkan kita ada rombongan 90 orang
pun ketemunya lebih murah mungkin. Dan akhirnya niat gw untuk naik kereta wisata ini
pun batal. Ya sudahlah, akhirnya gw cuma sightseeing
aja di musium kereta api ambarawa ini yang menyimpan banyak lokomotif-lokomotif
tua peninggalan hindia belanda.
Kesan pertama gw
ketika berkunjung ke musium ini adalah kesulitan mencari tempat parkir,
sebenernya bukan kesulitan sih, tapi gw nya yang gak tau tempat parkirnya.
Karena tempat parkirnya terletak di samping musium yang letaknya agak jauh dari
loket masuk musium ambarawa. tapi hal itu gak jadi masalah berarti buat gw, pertama
kali masuk langsung berasa nuansa jaman dulunya. Di pintu masuk terdapat
beberapa lokomotif tua diantaranya lokomotif B2502 dan B2503 yang masih aktif
sebagai kereta wisata. Dan juga ada lokomotif seri D30124 yang mengingatkan gw
sama film kartun Thomas. Sepertinya telah selesai dalam tahap peremajaan, hal
ini terlihat dari warna cat yang masih terlihat cerah.
Jalan lagi kearah
peron stasiun ambarawa, bangunannya masih terlihat kokoh dan terawat. Selain
itu juga pemandangan disini tidak kalah eksotis, sisi kanan dari pintu masuk
kita bisa liat gunung ungaran, dan disisi kiri kita bisa melihat view gunung
merbabu dari kejauhan. Selain itu, karena letaknya dilereng gunung Ungaran,
udaranya pun sejuk membuat gw betah berlama-lama disana.
Tapi sayangnya gw
agak kesulitan untuk mendapatkan informasi disini, padahal dari segi
infrastrukturnya disini terlihat terawat dengan baik, mulai dari peron dan
banguanan stasiun serta rel bergeriginya yang masih terawat dengan baik. Banyak
hal yang perlu ditambahkan supaya tempat wisata musium ini bisa bermanfaat
bukan hanya bagi pemerintah daerah namun juga bermanfaat bagi pengunjung
khususnya anak muda untuk lebih bisa mengetahui sejarah dari musium ini.
Kenapa gw bilang
seperti itu, kalo gw sieh sebagai pengunjung merasa rugi dengan harga tiket per
orangnya 10 ribu, tapi begitu kita masuk Cuma foto-foto doank, tanpa tau
seluk-beluknya. Dan ketika kalian ditanya “udah pernah ke musium kereta api
ambarawa? sejarahnya gimana ya?” nah, sejujurnya gw gak bisa jawab ketika
mungkin ada salah satu temen gw yang bertanya demikian. Untuk itulah kenapa
informasi sangat penting untuk wisata sejarah seperti ini, seperti halnya di
lawang sewu, kalau disana mungkin udah terkelola dengan baik dengan adanya
pemandu wisata yang menawarkan jasanya kepada setiap pelanggan yang datang.
Berikut Kekurangan
dari musium kereta api ambarawa,
Tidak adanya
pemandu
Pemandu dalam
sebuah objek wisata sejarah seperti musium kereta api ambarawa mutlak perlu
sebagai sebagai salah satu sarana penunjang bagi pengunjung untuk bertanya
hal-hal yang tidak diketahui oleh pengunjung. Seperti sejarah dan asal muasal
stasiun ambarawa dahulu, juga bertanya tentang peralatan yang digunakan dalam
perkeretapian. Jadi selain foto-foto yang didapat oleh pengunjung, pengunjung
juga bisa sekaligus belajar tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia dan
diharapkan bisa menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap sejarah bangsanya
sendiri.
Tidak ada selebaran
atau peta wisata.
Flyers atau peta
wisata tidak disiapkan, selain jasa pemandu, flyers ini juga berfungsi sebagai
pusat informasi bagi pengunjung. Jika ada hal-hal yang tidak dimengerti oleh
pengunjung dari informasi yang di peroleh dari flyers bisa ditanyakan kepada
pemandu yang tersedia diobyek wisata tersebut. Nah peta wisata juga bisa
disertakan dalam flyers tersebut, supaya pengunjung tau darimana mereka akan
menjelajahi sudut musium untuk pertama kali.
Informasi mengenai
lokomotif kurang mendalam.
Informasi mengenai
lokomotif dalam musium kereta api ambarawa kurang mendalam, karena informasi
yang disajikan di setiap lokomotif hanya berupa jenis lokomotif, tahun
pembuatan, dan seri dari lokomotif tersebut. Tidak dijelaskan untuk apa
lokomotif tersebut digunakan, serta bahan bakar yang digunakan untuk
menggunakan lokomotif tersebut.
Tempat parkir yang
kurang memadai.
Tempat parkir yang
kurang memadai, kurang memadai disini seperti lahan parkir yang tidak terlalu
luas dan berada dilahan lapang tanpa ada atap atau kanopi yang berfungsi
sebagai pelindung bagi dari panas matahari maupun hujan bagi kendaraan yang
parkir.
Kelebihan
Fasilitas mushola
dan toilet gratis.
Fasilitas mushola
dan toilet gratis di musium kereta api ambarawa merupakan salah satu kelebihan
dari obyek wisata sejarah musium kereta api ambarawa. mushola dan toiletnya
terawat dengan baik dan nyaman untuk digunakan.
Bersih, dan
struktur bangunan masih dijaga dengan baik, begitupun dengan lokomotifnya.
Lingkungannya
bersih, struktur bangunan masih kokoh dan dijaga dengan baik serta nuansa vintage masih terasa jika kita
berkunjung kemari. Selain itu bangunannya yang masih masih terawat, lokomotif yang
menjadi primadona musium kereta api ambarawa terlihat sangat terawat dan
mempertahankan tampilan aslinya.
Petugasnya ramah.
Petugas yang
berjaga diarea musim stasiun kereta api ambarawa terbilang ramah, mulai dari
petugas parkir, penjaga loket hingga petugas yang bertugas didalam musium itu
sendiri. mereka menunjukkan sikap ramah yang ingin sekedar bertanya untuk
hal-hal yang tidak diketahui oleh pengunjung.
Terlepas dari semua
kekurangan dan kelebihan musium kereta api ambarawa, seharusnya pemerintah daerah
dan pusat bisa melihat sebuah peluang dengan dijadikannya stasiun ambarawa
sebagai musium kereta api, untuk itu perlunya fasilitas/ infrastruktur untuk
menunjang kenyamanan pengunjung. Bukan hanya dari faktor kenyamanan, faktor
edukasi untuk pengunjung juga mutlak demi terciptanya masyarakat yang sadar dan
bisa menghargai sejarah serta para pahlawannya.